Bab I
pendahuluan
A. Latar Belakang
Di Indonesia saat ini muncul sebuah istilah baru yang sangat tren di media massa, yaitu socio-preneur. Banyak masyarakat yang belum memahami apa itu sociopreneur yang sebenarnya. Sociopreneur merupakan wirausaha yang melakukan kegiatan dengan tujuan untuk membantu masyarakat kecil yang kurang mampu secara ekonomi maupun jasmani. Tidak hanya semata-mata hanya gagasan Mereka keuntungan pribadi saja, tetapi juga gagasan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.
Tingkat kewirausahaan di Indonesia dari tahun 2010 ke
tahun 2011 mengalami peningkatan dari 0.7 persen menjadi 1.4 persen. Hal ini
membuktikan bahwa masyarakat dan semua pihak mulai menyadari pentingnya
eksistensi wirausaha di Indonesia. Tetapi, kebanyakan dari para pengusaha itu
belum berniat menjadi seorang socio-preneur. Karena, seorang entrepreneur belum
tentu seorang socio-preneur.
Sebenarnya melalui sociopreneur, dapat mengurangi dua
masalah di Indonesia. Pertama adalah masalah kemiskinan dan yang kedua adalah
masalah pengangguran yang tidak pernah ada habisnya. Sebab, seorang
sociopreneur akan mempekerjakan dan memberikan modal serta pembagian profit usaha
kepada orang-orang yang kurang berpendidikan yang hanya memiliki keterampilan
tertentu. Sehingga, seorang sociopreneur akan merasa bahagia karena telah
membantu orang lain.
B. Rumusan
masalah
Rumusan
masalah latar belakang di atas adalah sebagai berikut :
1. Apa
saja ciri sociopreneur
2. Bagaimana
cara menjadi sociopreneur yang sukses
3. Mengapa
sociopreneur harus di terap atau di kembangkan di Indonesia
4. Sociopreneur
yang menginspirasi masyarakat Indonesia
5. Bagaimana
cara motivasi anakmuda untuk menjadi sociopreneur
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan paper ini adalah :
1. Untuk mengetahui ciri ciri dari sociopreneur
2. Untuk
mngetahui bagaimana menjadi sociopreneur sukses di masadepan
3. Untuk
mengetahui mengapa sociopreneur harus di terapkan di Indonesia
4. Siapa
saja sociopreneur yg mengispirasi masyarakat Indonesia
5. Untuk
mengetahui cara motivasi generasi muda menjadi seorang sociopreneur
Bab
II
Dasar
teori
A. Definisi
sociopreneur
a) Definisi
sociopreneur secara umum
Social
Entrepreneurship merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Gabungan
dari dua kata, social yang artinya kemasyarakatan, dan entrepreneurship yang
artinya kewirausahaan. Pengertian sederhana dari Social Entrepreneur adalah
seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan
entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change), terutama
meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan dan kesehatan (healthcare)
(Santosa, 2007)
b) Definisi
Sociopreneur Menurut Para Ahli
Menurut
Gregory Dees, Sociopreneurship adalah kombinasi dan semangat besar dalam misi
sosial dengan disiplin, inovasi, dan keteguhan seperti yang lazim berlaku di
dunia bisnis. Sociopreneur menciptakan dan memimpin organisasi yang ditujukan
sebagai katalisator perubahan sosial dalam tatanan sistem melalui gagasan baru,
produk, jasa, metodologi dan perubahan sosial.
B. Sejarah
Sociopreneur di Indonesia
Indonesia sebenarnya mempunyai sejarah panjang
aktivitas social enterprise. Bahkan sebelum kemerdekaan, banyak organisasi dan
kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai social enterprise. Serikat Dagang
Islam, Sekolah Kartini, Taman Siswa, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dikatakan
mewakili social enterprise/wirausaha sosial yang dirintis pada periode
1895-1945.
Organisasi-organisasi tersebut dikatakan sebagai
pionir kewirausahaaan sosial di Indonesia, karena mereka didirikan dengan
tujuan sosial yang kuat (pendidikan, kesejahteraan masyarakat, ) dan mendanai
kegiatan sosialnya lewat kegiatan ekonomi/usaha yang serius.
Pasti tidak banyak yang tahu bahwa ternyata wirausaha
sosial di Indonesia memiliki andil yang tidak kecil dalam mempersiapkan bangsa
Indonesia untuk merdeka. Jadi bisa dikatakan bahwa wirausaha sosial adalah
sebenarnya sesuatu yang sangat pas untuk Indonesia.
Sampai saat ini pun sebenarnya wirausaha sosial masih
berkembang di Indonesia. Bahkan pihak korporasi dan BUMN juga mulai
mengembangkan inisiatif mendukung wirausaha sosial sebagai bagian dari program
CSR mereka. Salah satu contohnya adalah Bank Mandiri dengan program Mandiri Bersama
Mandiri-nya, sebuah upaya untuk mencari dan mendukung wirausaha sosial di
berbagai penjuru Indonesia. Saat ini tidak jarang kita temui sociopreneur yang
semakin inovatif dari waktu ke waktu.
Melalui perkembangan wirausaha sosial di Indonesia
yang cerah, maka timbul keyakinan bahwa ini merupakan alternatif yang bagus dan
efektif, bukan hanya untuk atasi masalah-masalah yang kita hadapi tapi juga
optimalkan potensi Indonesia, tanpa terlalu bergantung pada donatur.
C. Peluang
dan Tipe Kewirausahaan Sosial (Sociopreneur)
1. Peluang
Sociopreneur
Sesungguhnya, potensi di
Tanah Air untuk urusan mencetak sejuta entrepreneur sangatlah besar, termasuk
dengan memanfaatkan social entrepreneurship.
a) Pemuda
dapat menjadi social entrepreneur dan mencetak social enterprise dengan
menghimpun wirausaha. Dengan begitu, akan tercipta social justice, yakni
tiadanya penguasaan kapital di segelintir pihak dengan tanpa empati.
b) pemuda
harus meningkatkan kapabilitas dan edukasi dirinya sehingga mampu melahirkan
inovasi baru dalam kegiatan produksi sehingga mampu menghasilkan satu pasar
ekonomi produktif yang menyejahterakan masyarakat lokal Indonesia.
c) Pengusaha
muda sosial haruslah berkarakter mandiri, konsiten, dan kontekstual. Mandiri
berarti adanya tekad untuk membangun dan menjaga kemandirian keuangan.
Konsisten dibuktikan dengan tetap berpegang teguh pada visi– misi pemberdayaan
masyarakat miskin dan terpinggirkan.
2. Tipe
dari pelaku socialentrepreneurship
·
Civic Innovator(Inovator dari kalangan
sipil)
·
Founder of a revenue generating social
enterprise (Pendiri sosial enterprise yang mampu meningkatkan penerimaan)
·
Launcher of a related revenue generating
activity tocreate a surplus to support social vision (Para aktor yang
melaksanakan aktivitas yang berhubungandengan peningkatan penerimaan yang
menciptakan surplus untukmendukung visi sosial).
D. Sudut
Pandang Tentang Sociopreneur
Kewirausahaan
Sosial dapat dilihat dari dua elemen, yakni
a. Fokus
pada misi sosial, yang tercermin dalam konteks dan output dari tindakan menurut
komponen nilai sosial.
b. Proses
operasional, yaitu pendekatan untuk melakukan tindakan dengan komponen
entrepreneurial. Berdasarkan karakteristik operasional dari social
E. Kategori
atau Model Bisnis dalam Sociopreneurship
Dalam
kewirausahaan sosial, terdapat 3 model bisnis yang berbeda-beda. Diantaraya:
a) Model
Usaha Nirlaba Pengungkit Usaha jenis ini bisa kita lihat dalam gerakan yang
dilakukan oleh LSM, komunitas peduli, badan amal, dan sebagainya. Model bisnis
ini akan jauh lebih sulit ditingkatkan dibanding dengan model bisnis pro-laba.
Ketergantungan pada kedermawanan orang lain, yang biasanya datang dari yayasan
atau pemerintah, akan menghalangi peluang ekspansi. Publikasi permasalahan akan
meningkatan pendanaan, sedangkan penghentian dana dari para filantropis akan
mematikan kinerja. Entrepreneur sosial yang terjebak dalam model ini bukan
berarti tidak memiliki pandangan luas dan visioner. Mereka adalah orang - orang
yang bergerak dalam lingkungan terasing yang terperangkap dalam lingkaran
kemiskinan dan terkunci oleh sistem yang terbangun. Gerakan semacam ini yang
kemudian menjadi garda depan dalam perubahan sistem tersebut.
b) Model
Usaha Nirlaba Hibrida Model bisnis ini mengalami eksperimentasi paling besar
yang merupakan penggabungan imajinatif strategi nirlaba dan pendapatan yang
dihasilkan dalam satu kesatuan dan membentuk kekuatan hibrida. Usaha ini
menyediakan barang/jasa bagi populasi yang diasingkan oleh pasar pada umumnya,
tetapi menghasilkan keuntungan bukan sesuatu yang harus dihindari.
c) Bisnis
Sosial Badan usaha pro-laba yang berfokus pada misi sosial. Keuntungan
dihasilkan, tetapi tujuan utamanya bukanlah memaksimalkan pengembalian
finansial bagi pemegang saham melainkan untuk memberi keuntungan secara
finansial kepada kelompok berpenghasilan rendah serta menumbuhkan usaha sosial
dengan investasi ulang. Dengan kemandirian paenghasilan tersebut, bisnis sosial
mampu menjangkau dan terus berekspansi hingga melayani lebih banyak orang.
F. Tiga
Jenis Pengabdian yang Berbeda Pada Sociopreneurship
a) Social
service provider Social service provider adalah bentuk pengabdian melakukan
tindakan langsung. Tindakan tersebut dilakukan oleh individu berupa program
yang dapat dirasakan secara langsung oleh subyek penerimannya. Contohnya adalah
pembangunan panti jompo, panti asuhan dan sekolah, penyantunan anak yatim,dll.
Tantangannya adalah kegiatan sosial semacam ini terbatas pada orang atau subyek
yang dituju pada saat itu.Hal tersebut yang membedakan dengan kewirausahaan
sosial karena hanya memenuhi satu aspek yaitu direct action. Keterbatasan
tersebut jika dianggap sebagai suatu yang baik akan memberikan kualitas pada
programnya, dengan berkonsentrasi pada tindakan tersebut dan subyek penerimanya
b) Social
activism Seorang aktivis sosial adalah bentuk pengabdian tidak secara langsung
mengambil tindakan di lapangan tetapi dengan cara mempengaruhi elemen lain yang
ada di masyarakat seperti pemerintah, Non- Govermental Organization (NGO),
pekerja, dan lain sebagainya. Yanng bertujuan untuk melakukan gebrakan terhadap
sistem yang sudah mapan untuk melakukan perubahan sosial dalam rangka pembelaan
hak – hak masyarakat luas.Jadi aktivis sosial juga hanya memenuhi satu aspek
yaitu ekuilibrium (keseimbangan) baru.
c) Social
Entrepreneur Kewirausahaan sosial merupakan gabungan antara social service provider
dan social activis. Yaitu menggabungkan aspek pembentukan equilibrium baru dan
menerapkan direct action sebagai cara pelaksanaannya. Proses tersebut menunjukan
bahwa seorang enterpreneur sosial bekerja secara tidak langsung yaitu dalam hal
mempengaruhi sistem seperti yang dilakukan social activis tetapi juga langsung
terjun kepada masyarakat. Seorang enterpreneur sosial harus memiliki banyak
waktu, harus berkonsentrasi penuh dengan apa yang mereka inginkan yaitu
perubahan terbaik yang terjadi di masyarakat.
G. Konsep
Pemikiran Mengenai Sociopreneur
Dahulu,
kewirausahaan selalu dipandang dalam sudut pandang yang sempit, yaitu hanya
untuk kepentingan bisnis. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman dan
peningkatan jumlah masalah sosial, ada beberapa perubahan dalam bidang bisnis.
Terlahirlah manajemen bisnis yang bermisi sosial. Konsep ini jelas diterima
masyarakat, hingga pada akhirnya menghasilkan sebuah apresiasi terhadap
kewirausahan sosial yang diwakili oleh terpilihnya Muhammad Yunus (pendiri
Grameen Bank) sebagai penerima nobel perdamaian. Namun, saat ini sociopreneuer
justru menjadi salah satu harapan bangsa Indonesia untuk menyelesaikan masalah
tingkat pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan
maraknya kasus PHK di perusahaan, bisa jadi sociopreneur menjadi salah satu
alternatif untuk menolong masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan nantinya.
Bab
III
Hasil
dan pembahasan
A. Mengetahui
Ciri dari Sociopreneur Sociopreneur (Social Entrepreneur)
adalah pengusaha yang
selain menghasilkan profit, juga berkontribusi kepada masyarakat. Sociopreneur
timbul dari kepedulian kita. Ketika kita merasakan perasaan orang lain
(empati), dan memutuskan membuat perubahan. Berikut adalah ciri dari
sociopreneur:
a) Melakukan
kewirausahannya yang diawali dengan gagasan, kepekaan mereka terhadap masalah
social yang berada disekitar mereka sehingga menghasilkan sebuah gagasan yang
terkadang tidak dipikirkan oleh orang lain.
b) Melakukan
usaha yang tujuannya bukan hanya untuk mencari profit sebanyak- banyaknya dan
digunakan untuk memuaskan nafsu diri sendiri, tetapi mau berbagi profit
tersebut dan peduli dengan lingkungan sekitarnya
c) Melaksanakan
usaha berdasarkan tanggung jawab mereka terhadap lingkungannya dimaksudkan agar
usaha yang mereka lakukan dapat membawa perubahan yang baik bagi lingkungannya.
d) Berbeda
dari perusahaan-perusahaan yang memberikan charity (bantuan), maka wirausahawan
sosial menggantikan bantuan jangka pendek dengan solusi bantuan yang
berkelanjutan. Ia lebih kepada memberdayakan masyarakat.
e) Bertindak
berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang dimiliki saat ini
f) Selalu
mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial (tidak hanya
nilai pribadi)
g) Pelaku
wirausaha terus berusaha berinovasi terhadap produknya, dengan mempertimbangkan
unsur sosial (people), ekonomi (profit), dan lingkungan (earth).
h) Senantiasa
menghargai dan menggunakan kearifan lokal serta kekuatan komunitas dalam setiap
tindakan proses produksi dilakukan.
i)
Mampu mencium adanya peluang bisnis.
Dengan mengetahui ciri-ciri dari sociopreneur, kita dapat memahami apa
sebenarnya sociopreneur itu. Dapat disimpulkan bahwa sociopreneur dapat
memberikan pengaruh positif bagi kemajuan ekonomi Indonesia.
B. Cara
Menjadi Sociopreneur yang Sukses di Masa Depan
Menjadi seorang
sociopreneur itu tidak sulit, asalkan kita niat dan fokus dalam menjalankannya.
Berikut adalah cara untuk menjadi sociopreneur yang sukses di masa depan:
a) Dimulai
dari niat yang benar Setiap kegiatan itu selalu dilandasi dengan niat. Niat dan
hasil tentunya akan berbanding lurus. Apabila kita memiliki niat yang baik,
tentunya hasilnya juga akan baik jika disertai dengan usaha yang maksimal. Kita
perlu ingat bahwa menjadi sociopreneur itu berarti menjadi orang yang
bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa ini dengan tujuan untuk membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Memiliki popularitas dan profit
super besar bukanlah target utama sociopreneur.
b) Mengetahui
Passion pada Diri Sendiri Passion merupakan suatu keinginan yang besar dari
dalam diri kita untuk mencapai suatu hal. Cara menemukan passion yaitu : -
Memperluas aktivitas yang kita lakukan. Karena, dengan memperluas aktivitas
makan pengalaman dan wawasan dalam diri kita akan bertambah. - Mempelajari
keahlian yang kita punya dengan lebih mendalam.Sehingga, kita bisa semakin
memahami passion kita yang sebenarnya. Jika kita merasa enjoy dengan apa yang
kita pelajari tersebut. Artinya, disitulah passion kita. Selalu bersemangat itu
penting. Karena, saat kita ingin menemukan passion kita yang sesungguhnya Kita
akan terlebih dulu melalui proses- proses dalam hidup kita. Sebagai contoh,
apabila kita melakukan bisnis dan kita seringkali gagal namun kita selalu
mencoba lagi tanpa mengenal lelah dan bosan. Itu artinya, disitulah passion
kita.
c) Mencari
tahu kebutuhan dan potensi masyarakat Sesuai namanya, sociopreneur memiliki
posisi strategis di mata masyarakat. Mereka Sociopreneur harus mengetahui
hal-hal apa saja yang sedang dibutuhkan masyarakat. Ide yang solutif selalu
dibutuhkan untuk mengatasi masalah sosial. Selain itu, sociopreneur harus
mengenal dan percaya akan potensi masyarakat. Potensi masyarakat merupakan
‘tambahan modal’ untuk kewirausahaan social
d) Fokus
dalam menjalankan usaha yang telah ditentukan Ketika kita menjadi sociopreneur,
tentunya kita telah memiliki suatu usaha yang sudah kita jalankan. Agar usaha
tersebut dapat mencapai kesuksesan, kita harus fokus dalam menjalankan bisnis
itu. Kita harus memperhatikan dengan sedetail mngkin keadaan bisnis yang sedang
dijalnkan. Dengan selalu fokus, bisnis kita tentunya akan semakin maju.
C. Alasan
Mengapa Sociopreneur Perlu dikembangan di Indonesia
Sociopreneur dapat
dikatakan sebagai salah satu harapan di masa depan bagi masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, kita tahu bahwa sociopreneur memegang peranan yang cukup penting
di Indonesia saat ini. Oleh sebab itu, sociopreneur di Indonesia perlu dikembangkan
dari waktu ke waktu agar jumlahnya semakin meningkat. Alasan mengapa
sociopreneur perlu dikembangkan di Indonesia yaitu :
1. Social
entrepreneurship dapat mengatasi berbagai masalah seperti kemiskinan,
kebodohan, dan keterbelakangan. Ketidakberdayaan masyarakat merupakan masalah
yang multidimensi dan sulit dihapuskan dari muka bumi.
2. Dapat
meningkatkan kesempatan kerja di masyarakat.
3. Menjadikan
masyarakat Indonesia lebih produktif.
4. Menghilangkan
kesenjangan sosial. Karena, dapat mempersatukan masyarakat dari berbagai
kalangan.
5. Dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kekurangan dalam hal ekonomi maupun
jasmani.
D. Para
Sociopreneur yang Menginspirasi Masyarakat Indonesia
1. Gamal
Abinsaid
“Klinik Asuransi Premi
Sampah” Wirausaha kesehatan yang dilakukan oleh Gamal Abinsaid. Dokter muda ini
menjawab dua permasalahan sosial sekaligus dalam program Klinik Asuransi Premi
Sampah, yaitu masalah kesehatan di masyarakat kelas bawah, dan masalah sampah.
Setiap akhir pekan, puluhan warga datang ke klinik ini dengan membawa sampah
daur ulang, untuk ditukarkan dengan kartu berobat. Ide kreatif ini membuat
dokter Gamal mendapatkan urutan teratas di ajang finalis dunia Unilever
Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards 2013.
2. Dompet
Dhuafa
Parni Hadi, Haidar Bagir,
S. Sinansari Ecip, dan Eri Sadewo merupakan Dewan Pendiri lembaga independen
Dompet Dhuafa Republika. Dompet Dhuafa merupakan contoh lembaga yang awalnya
merupakan inisiatif beberapa orang untuk mengadakan donasi dan voluntary untuk
mengurusi masalah zakat, infak dan shodaqoh. Dalam perkembangannya sangat
pesat. Bisa menyerap ribuan tenaga kerja. Rumah sakit bersalin gratis, mobil
jenazah keliling `dan berobat gratis di berbagai pos kesehatan yang tersebar di
kota-kota besar di Indonesia adalah contoh hasil nyatanya. Sehingga
kemanfaatannya tentu saja bukan hanya untuk kemaslahatan umat, tetapi juga
keuntungan (profit) secara finansial.
3. Lusia
Efriani
“Batik Girl” Lusia
Efriani memberdayakan para narapidana wanita dan ODHA untuk memproduksi “Batik
Girl”. Batik Girl adalah boneka Barbie yang berbusana batik. Batik girl ini
bergerak di bawah naungan Yayasan Cinderella From Indonesia yang didirikan
Lusia sejak tahun 2011. Lusia mendirikan Yayasan Cinderella From Indonesia yang
tujuannya untuk wanita single parent yang tidak mampu dan ingin mandiri. Dua
tahun kemudian, Lusia mendapat tawaran menantang yaitu menjadi pembina bagi
wanita narapidana. “Pertama kali saya membina di Lapas Tanjung Pinang, Batam.
Ada 20 narapidana wanita disana. Pertama kali kami produksi 300 boneka Batik
Girl dengan modal dari kantong saya sendiri,” cerita Lusia. Ia mengaku sampai
saat ini Batik Girl sudah mengikuti banyak pameran di dalam maupun di luar
negeri seperti di Amerika, Australia, dan Malaysia. Pameran di luar negeri pun
mendapatkan antusias yang luar biasa. Contohnya ketika mengikuti pameran di
Amerika, dalam sehari Batik Girl dapat terjual hingga 100 boneka, sedangkan di
dalam negeri baru bisa didapatkan dalam waktu 5 hari untuk menjual 100 boneka
E. Memotivasi
Generasi Muda Masa Kini Untuk Menjadi Seorang Sociopreneur
Cara yang dapat dilakukan untuk
memotivasi generasi muda masa kini untuk menjadi seorang sociopreneur dapat
dengan cara memberikan pengetahuan terlebih dahulu mengenai sociopreneur dan
juga keuntungannya. Selain itu, dapat juga dengan cara menerapkan sikap peduli
terhadap sesama masyarakat, karena dengan begitu akan menciptakan rasa ingin
saling membantu antar sesama masyarakat di Indonesia. Mengisi acara-acara
seminar yang mengundang pembicara yang memiliki latar belakang sebagai seorang
sociopreneur, karena hal tersebut akan memotiovasi para generasi muda masa kini
untuk menjadi seorang sociopreneur karena mereka akan lebih mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapatkan, dan juga lebih mengetahui
pengalaman-pengalaman yang dialami oleh seorang sociopreneur. Salah satu
keuntungan yang didapat sebagai contoh adalah dapat membuka lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan sehingga dengan begitu akan mengurangi
angka pengangguran di Indonesia.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Melihat dari
conton-contoh pelaku sociopreneurship, jumlah sociopreneur di Indonesia saat
ini masih bisa dibilang belum banyak. Hal tersebut dapat disebabkan karena
belum adanya pengetahuan yang didapatkan oleh masyarakat mengenai sicopreneurship.
Secara umum masyarakat Indonesia belum begitu memahami bahkan ada yang belum
mengerti apa sociopreneurship. Kemauan dan kepedulian yang datang pada diri
sendiri dapat mendorong seseorang menjadi pengusaha yang berhasil menjadi
sociopreneur karena ketulusan hatinya dan mengerti akan apa yang akan
didapatkan nantinya serta tidak serakah. Kepedulian terhadap sesama manusia
untuk terus saling membantu dapat menjadi pendorong untuk jadi seorang
sociopreneur yang sukses. Dengan adanya kemauan dan kepedulian seseorang untuk
menjadi seorang sociopreneur akan membantu juga masalah yang sedang ada di
Indonesia seperti misalnya akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi seorang sociopreneur, makan akan
semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang tersedia. Generasi muda menjadi
salah satu harapan Indonesia yang paling utama untuk menjadi seorang
sociopreneur sukses di masa mendatang. Banyak generasi muda Indonesia yang
sudah ingin mengetahui dan memahami mengenai sociopreneurship lebih dalam
sebagai bekal awal yang dapat mereka dapat untuk menjadi seorang sociopreneur.
Referensi
https://www.brilio.net/creator/5-sociopreneur-indonesia-ini-buktikan-wirausaha-membantu-sesama-bisa-sukses-012588.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan_sosial
http://harris-maulana./2012/10/4-menjadi-
sociopreneur.html[diakses pada tanggal 16 September 2015]
https://alviancp.wordpress.com/2013/02/06/sociopreneur-makhluk-apa-itu/[diakses
pada tanggal 17 September 2015]
https://www.slideshare.net/NadyaSyabillaA/makalah-sociopreneur
0 Comments