Bab I

pendahuluan

A.    Latar Belakang

Di Indonesia saat ini muncul sebuah istilah baru yang sangat tren di media massa, yaitu socio-preneur. Banyak masyarakat yang belum memahami apa itu sociopreneur yang sebenarnya. Sociopreneur merupakan wirausaha yang melakukan kegiatan dengan tujuan untuk membantu masyarakat kecil yang kurang mampu secara ekonomi maupun jasmani. Tidak hanya semata-mata hanya gagasan Mereka keuntungan pribadi saja, tetapi juga gagasan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.

Tingkat kewirausahaan di Indonesia dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan dari 0.7 persen menjadi 1.4 persen. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat dan semua pihak mulai menyadari pentingnya eksistensi wirausaha di Indonesia. Tetapi, kebanyakan dari para pengusaha itu belum berniat menjadi seorang socio-preneur. Karena, seorang entrepreneur belum tentu seorang socio-preneur.

Sebenarnya melalui sociopreneur, dapat mengurangi dua masalah di Indonesia. Pertama adalah masalah kemiskinan dan yang kedua adalah masalah pengangguran yang tidak pernah ada habisnya. Sebab, seorang sociopreneur akan mempekerjakan dan memberikan modal serta pembagian profit usaha kepada orang-orang yang kurang berpendidikan yang hanya memiliki keterampilan tertentu. Sehingga, seorang sociopreneur akan merasa bahagia karena telah membantu orang lain.

 

B.     Rumusan masalah

Rumusan masalah latar belakang di atas adalah sebagai berikut :

1.      Apa saja ciri sociopreneur

2.      Bagaimana cara menjadi sociopreneur yang sukses

3.      Mengapa sociopreneur harus di terap atau di kembangkan di Indonesia

4.      Sociopreneur yang menginspirasi masyarakat Indonesia

5.      Bagaimana cara motivasi anakmuda untuk menjadi sociopreneur

 

C.     Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan paper ini adalah :

1.       Untuk mengetahui ciri ciri dari sociopreneur

2.      Untuk mngetahui bagaimana menjadi sociopreneur sukses di masadepan

3.      Untuk mengetahui mengapa sociopreneur harus di terapkan di Indonesia

4.      Siapa saja sociopreneur yg mengispirasi masyarakat Indonesia

5.      Untuk mengetahui cara motivasi generasi muda menjadi seorang sociopreneur

 

 

 

 

 

 

Bab II

Dasar teori

A.    Definisi sociopreneur

a)      Definisi sociopreneur secara umum

Social Entrepreneurship merupakan sebuah istilah turunan dari kewirausahaan. Gabungan dari dua kata, social yang artinya kemasyarakatan, dan entrepreneurship yang artinya kewirausahaan. Pengertian sederhana dari Social Entrepreneur adalah seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan perubahan sosial (social change), terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan dan kesehatan (healthcare) (Santosa, 2007)

b)      Definisi Sociopreneur Menurut Para Ahli

Menurut Gregory Dees, Sociopreneurship adalah kombinasi dan semangat besar dalam misi sosial dengan disiplin, inovasi, dan keteguhan seperti yang lazim berlaku di dunia bisnis. Sociopreneur menciptakan dan memimpin organisasi yang ditujukan sebagai katalisator perubahan sosial dalam tatanan sistem melalui gagasan baru, produk, jasa, metodologi dan perubahan sosial.

B.     Sejarah Sociopreneur di Indonesia

Indonesia sebenarnya mempunyai sejarah panjang aktivitas social enterprise. Bahkan sebelum kemerdekaan, banyak organisasi dan kegiatan yang bisa dikategorikan sebagai social enterprise. Serikat Dagang Islam, Sekolah Kartini, Taman Siswa, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dikatakan mewakili social enterprise/wirausaha sosial yang dirintis pada periode 1895-1945.

Organisasi-organisasi tersebut dikatakan sebagai pionir kewirausahaaan sosial di Indonesia, karena mereka didirikan dengan tujuan sosial yang kuat (pendidikan, kesejahteraan masyarakat, ) dan mendanai kegiatan sosialnya lewat kegiatan ekonomi/usaha yang serius.

Pasti tidak banyak yang tahu bahwa ternyata wirausaha sosial di Indonesia memiliki andil yang tidak kecil dalam mempersiapkan bangsa Indonesia untuk merdeka. Jadi bisa dikatakan bahwa wirausaha sosial adalah sebenarnya sesuatu yang sangat pas untuk Indonesia.

Sampai saat ini pun sebenarnya wirausaha sosial masih berkembang di Indonesia. Bahkan pihak korporasi dan BUMN juga mulai mengembangkan inisiatif mendukung wirausaha sosial sebagai bagian dari program CSR mereka. Salah satu contohnya adalah Bank Mandiri dengan program Mandiri Bersama Mandiri-nya, sebuah upaya untuk mencari dan mendukung wirausaha sosial di berbagai penjuru Indonesia. Saat ini tidak jarang kita temui sociopreneur yang semakin inovatif dari waktu ke waktu.

Melalui perkembangan wirausaha sosial di Indonesia yang cerah, maka timbul keyakinan bahwa ini merupakan alternatif yang bagus dan efektif, bukan hanya untuk atasi masalah-masalah yang kita hadapi tapi juga optimalkan potensi Indonesia, tanpa terlalu bergantung pada donatur.

C.     Peluang dan Tipe Kewirausahaan Sosial (Sociopreneur)

1.      Peluang Sociopreneur

Sesungguhnya, potensi di Tanah Air untuk urusan mencetak sejuta entrepreneur sangatlah besar, termasuk dengan memanfaatkan social entrepreneurship.

a)      Pemuda dapat menjadi social entrepreneur dan mencetak social enterprise dengan menghimpun wirausaha. Dengan begitu, akan tercipta social justice, yakni tiadanya penguasaan kapital di segelintir pihak dengan tanpa empati.

b)      pemuda harus meningkatkan kapabilitas dan edukasi dirinya sehingga mampu melahirkan inovasi baru dalam kegiatan produksi sehingga mampu menghasilkan satu pasar ekonomi produktif yang menyejahterakan masyarakat lokal Indonesia.

c)      Pengusaha muda sosial haruslah berkarakter mandiri, konsiten, dan kontekstual. Mandiri berarti adanya tekad untuk membangun dan menjaga kemandirian keuangan. Konsisten dibuktikan dengan tetap berpegang teguh pada visi– misi pemberdayaan masyarakat miskin dan terpinggirkan.

2.      Tipe dari pelaku socialentrepreneurship

·         Civic Innovator(Inovator dari kalangan sipil)

·         Founder of a revenue generating social enterprise (Pendiri sosial enterprise yang mampu meningkatkan penerimaan)

·         Launcher of a related revenue generating activity tocreate a surplus to support social vision (Para aktor yang melaksanakan aktivitas yang berhubungandengan peningkatan penerimaan yang menciptakan surplus untukmendukung visi sosial).

D.    Sudut Pandang Tentang Sociopreneur

Kewirausahaan Sosial dapat dilihat dari dua elemen, yakni

a.       Fokus pada misi sosial, yang tercermin dalam konteks dan output dari tindakan menurut komponen nilai sosial.

b.      Proses operasional, yaitu pendekatan untuk melakukan tindakan dengan komponen entrepreneurial. Berdasarkan karakteristik operasional dari social

E.     Kategori atau Model Bisnis dalam Sociopreneurship

Dalam kewirausahaan sosial, terdapat 3 model bisnis yang berbeda-beda. Diantaraya:

a)      Model Usaha Nirlaba Pengungkit Usaha jenis ini bisa kita lihat dalam gerakan yang dilakukan oleh LSM, komunitas peduli, badan amal, dan sebagainya. Model bisnis ini akan jauh lebih sulit ditingkatkan dibanding dengan model bisnis pro-laba. Ketergantungan pada kedermawanan orang lain, yang biasanya datang dari yayasan atau pemerintah, akan menghalangi peluang ekspansi. Publikasi permasalahan akan meningkatan pendanaan, sedangkan penghentian dana dari para filantropis akan mematikan kinerja. Entrepreneur sosial yang terjebak dalam model ini bukan berarti tidak memiliki pandangan luas dan visioner. Mereka adalah orang - orang yang bergerak dalam lingkungan terasing yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan dan terkunci oleh sistem yang terbangun. Gerakan semacam ini yang kemudian menjadi garda depan dalam perubahan sistem tersebut.

b)      Model Usaha Nirlaba Hibrida Model bisnis ini mengalami eksperimentasi paling besar yang merupakan penggabungan imajinatif strategi nirlaba dan pendapatan yang dihasilkan dalam satu kesatuan dan membentuk kekuatan hibrida. Usaha ini menyediakan barang/jasa bagi populasi yang diasingkan oleh pasar pada umumnya, tetapi menghasilkan keuntungan bukan sesuatu yang harus dihindari.

c)      Bisnis Sosial Badan usaha pro-laba yang berfokus pada misi sosial. Keuntungan dihasilkan, tetapi tujuan utamanya bukanlah memaksimalkan pengembalian finansial bagi pemegang saham melainkan untuk memberi keuntungan secara finansial kepada kelompok berpenghasilan rendah serta menumbuhkan usaha sosial dengan investasi ulang. Dengan kemandirian paenghasilan tersebut, bisnis sosial mampu menjangkau dan terus berekspansi hingga melayani lebih banyak orang.

F.      Tiga Jenis Pengabdian yang Berbeda Pada Sociopreneurship

a)      Social service provider Social service provider adalah bentuk pengabdian melakukan tindakan langsung. Tindakan tersebut dilakukan oleh individu berupa program yang dapat dirasakan secara langsung oleh subyek penerimannya. Contohnya adalah pembangunan panti jompo, panti asuhan dan sekolah, penyantunan anak yatim,dll. Tantangannya adalah kegiatan sosial semacam ini terbatas pada orang atau subyek yang dituju pada saat itu.Hal tersebut yang membedakan dengan kewirausahaan sosial karena hanya memenuhi satu aspek yaitu direct action. Keterbatasan tersebut jika dianggap sebagai suatu yang baik akan memberikan kualitas pada programnya, dengan berkonsentrasi pada tindakan tersebut dan subyek penerimanya

b)      Social activism Seorang aktivis sosial adalah bentuk pengabdian tidak secara langsung mengambil tindakan di lapangan tetapi dengan cara mempengaruhi elemen lain yang ada di masyarakat seperti pemerintah, Non- Govermental Organization (NGO), pekerja, dan lain sebagainya. Yanng bertujuan untuk melakukan gebrakan terhadap sistem yang sudah mapan untuk melakukan perubahan sosial dalam rangka pembelaan hak – hak masyarakat luas.Jadi aktivis sosial juga hanya memenuhi satu aspek yaitu ekuilibrium (keseimbangan) baru.

c)      Social Entrepreneur Kewirausahaan sosial merupakan gabungan antara social service provider dan social activis. Yaitu menggabungkan aspek pembentukan equilibrium baru dan menerapkan direct action sebagai cara pelaksanaannya. Proses tersebut menunjukan bahwa seorang enterpreneur sosial bekerja secara tidak langsung yaitu dalam hal mempengaruhi sistem seperti yang dilakukan social activis tetapi juga langsung terjun kepada masyarakat. Seorang enterpreneur sosial harus memiliki banyak waktu, harus berkonsentrasi penuh dengan apa yang mereka inginkan yaitu perubahan terbaik yang terjadi di masyarakat.

G.    Konsep Pemikiran Mengenai Sociopreneur

Dahulu, kewirausahaan selalu dipandang dalam sudut pandang yang sempit, yaitu hanya untuk kepentingan bisnis. Namun, sesuai dengan perkembangan zaman dan peningkatan jumlah masalah sosial, ada beberapa perubahan dalam bidang bisnis. Terlahirlah manajemen bisnis yang bermisi sosial. Konsep ini jelas diterima masyarakat, hingga pada akhirnya menghasilkan sebuah apresiasi terhadap kewirausahan sosial yang diwakili oleh terpilihnya Muhammad Yunus (pendiri Grameen Bank) sebagai penerima nobel perdamaian. Namun, saat ini sociopreneuer justru menjadi salah satu harapan bangsa Indonesia untuk menyelesaikan masalah tingkat pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan maraknya kasus PHK di perusahaan, bisa jadi sociopreneur menjadi salah satu alternatif untuk menolong masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan nantinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab III

Hasil dan pembahasan

A.    Mengetahui Ciri dari Sociopreneur Sociopreneur (Social Entrepreneur)

adalah pengusaha yang selain menghasilkan profit, juga berkontribusi kepada masyarakat. Sociopreneur timbul dari kepedulian kita. Ketika kita merasakan perasaan orang lain (empati), dan memutuskan membuat perubahan. Berikut adalah ciri dari sociopreneur:

a)      Melakukan kewirausahannya yang diawali dengan gagasan, kepekaan mereka terhadap masalah social yang berada disekitar mereka sehingga menghasilkan sebuah gagasan yang terkadang tidak dipikirkan oleh orang lain.

b)      Melakukan usaha yang tujuannya bukan hanya untuk mencari profit sebanyak- banyaknya dan digunakan untuk memuaskan nafsu diri sendiri, tetapi mau berbagi profit tersebut dan peduli dengan lingkungan sekitarnya

c)      Melaksanakan usaha berdasarkan tanggung jawab mereka terhadap lingkungannya dimaksudkan agar usaha yang mereka lakukan dapat membawa perubahan yang baik bagi lingkungannya.

d)     Berbeda dari perusahaan-perusahaan yang memberikan charity (bantuan), maka wirausahawan sosial menggantikan bantuan jangka pendek dengan solusi bantuan yang berkelanjutan. Ia lebih kepada memberdayakan masyarakat.

e)      Bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang dimiliki saat ini

f)       Selalu mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial (tidak hanya nilai pribadi)

g)      Pelaku wirausaha terus berusaha berinovasi terhadap produknya, dengan mempertimbangkan unsur sosial (people), ekonomi (profit), dan lingkungan (earth).

h)      Senantiasa menghargai dan menggunakan kearifan lokal serta kekuatan komunitas dalam setiap tindakan proses produksi dilakukan.

i)        Mampu mencium adanya peluang bisnis. Dengan mengetahui ciri-ciri dari sociopreneur, kita dapat memahami apa sebenarnya sociopreneur itu. Dapat disimpulkan bahwa sociopreneur dapat memberikan pengaruh positif bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

B.     Cara Menjadi Sociopreneur yang Sukses di Masa Depan

Menjadi seorang sociopreneur itu tidak sulit, asalkan kita niat dan fokus dalam menjalankannya. Berikut adalah cara untuk menjadi sociopreneur yang sukses di masa depan:

a)      Dimulai dari niat yang benar Setiap kegiatan itu selalu dilandasi dengan niat. Niat dan hasil tentunya akan berbanding lurus. Apabila kita memiliki niat yang baik, tentunya hasilnya juga akan baik jika disertai dengan usaha yang maksimal. Kita perlu ingat bahwa menjadi sociopreneur itu berarti menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa ini dengan tujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonominya. Memiliki popularitas dan profit super besar bukanlah target utama sociopreneur.

b)      Mengetahui Passion pada Diri Sendiri Passion merupakan suatu keinginan yang besar dari dalam diri kita untuk mencapai suatu hal. Cara menemukan passion yaitu : - Memperluas aktivitas yang kita lakukan. Karena, dengan memperluas aktivitas makan pengalaman dan wawasan dalam diri kita akan bertambah. - Mempelajari keahlian yang kita punya dengan lebih mendalam.Sehingga, kita bisa semakin memahami passion kita yang sebenarnya. Jika kita merasa enjoy dengan apa yang kita pelajari tersebut. Artinya, disitulah passion kita. Selalu bersemangat itu penting. Karena, saat kita ingin menemukan passion kita yang sesungguhnya Kita akan terlebih dulu melalui proses- proses dalam hidup kita. Sebagai contoh, apabila kita melakukan bisnis dan kita seringkali gagal namun kita selalu mencoba lagi tanpa mengenal lelah dan bosan. Itu artinya, disitulah passion kita.

c)      Mencari tahu kebutuhan dan potensi masyarakat Sesuai namanya, sociopreneur memiliki posisi strategis di mata masyarakat. Mereka Sociopreneur harus mengetahui hal-hal apa saja yang sedang dibutuhkan masyarakat. Ide yang solutif selalu dibutuhkan untuk mengatasi masalah sosial. Selain itu, sociopreneur harus mengenal dan percaya akan potensi masyarakat. Potensi masyarakat merupakan ‘tambahan modal’ untuk kewirausahaan social

d)     Fokus dalam menjalankan usaha yang telah ditentukan Ketika kita menjadi sociopreneur, tentunya kita telah memiliki suatu usaha yang sudah kita jalankan. Agar usaha tersebut dapat mencapai kesuksesan, kita harus fokus dalam menjalankan bisnis itu. Kita harus memperhatikan dengan sedetail mngkin keadaan bisnis yang sedang dijalnkan. Dengan selalu fokus, bisnis kita tentunya akan semakin maju.

 

C.     Alasan Mengapa Sociopreneur Perlu dikembangan di Indonesia

Sociopreneur dapat dikatakan sebagai salah satu harapan di masa depan bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kita tahu bahwa sociopreneur memegang peranan yang cukup penting di Indonesia saat ini. Oleh sebab itu, sociopreneur di Indonesia perlu dikembangkan dari waktu ke waktu agar jumlahnya semakin meningkat. Alasan mengapa sociopreneur perlu dikembangkan di Indonesia yaitu :

1.      Social entrepreneurship dapat mengatasi berbagai masalah seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan. Ketidakberdayaan masyarakat merupakan masalah yang multidimensi dan sulit dihapuskan dari muka bumi.

2.      Dapat meningkatkan kesempatan kerja di masyarakat.

3.      Menjadikan masyarakat Indonesia lebih produktif.

4.      Menghilangkan kesenjangan sosial. Karena, dapat mempersatukan masyarakat dari berbagai kalangan.

5.      Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kekurangan dalam hal ekonomi maupun jasmani.

D.    Para Sociopreneur yang Menginspirasi Masyarakat Indonesia

1.      Gamal Abinsaid

“Klinik Asuransi Premi Sampah” Wirausaha kesehatan yang dilakukan oleh Gamal Abinsaid. Dokter muda ini menjawab dua permasalahan sosial sekaligus dalam program Klinik Asuransi Premi Sampah, yaitu masalah kesehatan di masyarakat kelas bawah, dan masalah sampah. Setiap akhir pekan, puluhan warga datang ke klinik ini dengan membawa sampah daur ulang, untuk ditukarkan dengan kartu berobat. Ide kreatif ini membuat dokter Gamal mendapatkan urutan teratas di ajang finalis dunia Unilever Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards 2013.

2.      Dompet Dhuafa

Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sadewo merupakan Dewan Pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika. Dompet Dhuafa merupakan contoh lembaga yang awalnya merupakan inisiatif beberapa orang untuk mengadakan donasi dan voluntary untuk mengurusi masalah zakat, infak dan shodaqoh. Dalam perkembangannya sangat pesat. Bisa menyerap ribuan tenaga kerja. Rumah sakit bersalin gratis, mobil jenazah keliling `dan berobat gratis di berbagai pos kesehatan yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia adalah contoh hasil nyatanya. Sehingga kemanfaatannya tentu saja bukan hanya untuk kemaslahatan umat, tetapi juga keuntungan (profit) secara finansial.

3.      Lusia Efriani

“Batik Girl” Lusia Efriani memberdayakan para narapidana wanita dan ODHA untuk memproduksi “Batik Girl”. Batik Girl adalah boneka Barbie yang berbusana batik. Batik girl ini bergerak di bawah naungan Yayasan Cinderella From Indonesia yang didirikan Lusia sejak tahun 2011. Lusia mendirikan Yayasan Cinderella From Indonesia yang tujuannya untuk wanita single parent yang tidak mampu dan ingin mandiri. Dua tahun kemudian, Lusia mendapat tawaran menantang yaitu menjadi pembina bagi wanita narapidana. “Pertama kali saya membina di Lapas Tanjung Pinang, Batam. Ada 20 narapidana wanita disana. Pertama kali kami produksi 300 boneka Batik Girl dengan modal dari kantong saya sendiri,” cerita Lusia. Ia mengaku sampai saat ini Batik Girl sudah mengikuti banyak pameran di dalam maupun di luar negeri seperti di Amerika, Australia, dan Malaysia. Pameran di luar negeri pun mendapatkan antusias yang luar biasa. Contohnya ketika mengikuti pameran di Amerika, dalam sehari Batik Girl dapat terjual hingga 100 boneka, sedangkan di dalam negeri baru bisa didapatkan dalam waktu 5 hari untuk menjual 100 boneka

E.     Memotivasi Generasi Muda Masa Kini Untuk Menjadi Seorang Sociopreneur

Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi generasi muda masa kini untuk menjadi seorang sociopreneur dapat dengan cara memberikan pengetahuan terlebih dahulu mengenai sociopreneur dan juga keuntungannya. Selain itu, dapat juga dengan cara menerapkan sikap peduli terhadap sesama masyarakat, karena dengan begitu akan menciptakan rasa ingin saling membantu antar sesama masyarakat di Indonesia. Mengisi acara-acara seminar yang mengundang pembicara yang memiliki latar belakang sebagai seorang sociopreneur, karena hal tersebut akan memotiovasi para generasi muda masa kini untuk menjadi seorang sociopreneur karena mereka akan lebih mengetahui keuntungan-keuntungan yang didapatkan, dan juga lebih mengetahui pengalaman-pengalaman yang dialami oleh seorang sociopreneur. Salah satu keuntungan yang didapat sebagai contoh adalah dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan sehingga dengan begitu akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

 

 

 

 

Bab III

Penutup

Kesimpulan

Melihat dari conton-contoh pelaku sociopreneurship, jumlah sociopreneur di Indonesia saat ini masih bisa dibilang belum banyak. Hal tersebut dapat disebabkan karena belum adanya pengetahuan yang didapatkan oleh masyarakat mengenai sicopreneurship. Secara umum masyarakat Indonesia belum begitu memahami bahkan ada yang belum mengerti apa sociopreneurship. Kemauan dan kepedulian yang datang pada diri sendiri dapat mendorong seseorang menjadi pengusaha yang berhasil menjadi sociopreneur karena ketulusan hatinya dan mengerti akan apa yang akan didapatkan nantinya serta tidak serakah. Kepedulian terhadap sesama manusia untuk terus saling membantu dapat menjadi pendorong untuk jadi seorang sociopreneur yang sukses. Dengan adanya kemauan dan kepedulian seseorang untuk menjadi seorang sociopreneur akan membantu juga masalah yang sedang ada di Indonesia seperti misalnya akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi seorang sociopreneur, makan akan semakin banyak juga lapangan pekerjaan yang tersedia. Generasi muda menjadi salah satu harapan Indonesia yang paling utama untuk menjadi seorang sociopreneur sukses di masa mendatang. Banyak generasi muda Indonesia yang sudah ingin mengetahui dan memahami mengenai sociopreneurship lebih dalam sebagai bekal awal yang dapat mereka dapat untuk menjadi seorang sociopreneur.

 

 

Referensi

https://www.brilio.net/creator/5-sociopreneur-indonesia-ini-buktikan-wirausaha-membantu-sesama-bisa-sukses-012588.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan_sosial

http://harris-maulana./2012/10/4-menjadi- sociopreneur.html[diakses pada tanggal 16 September 2015] https://alviancp.wordpress.com/2013/02/06/sociopreneur-makhluk-apa-itu/[diakses pada tanggal 17 September 2015]

https://www.slideshare.net/NadyaSyabillaA/makalah-sociopreneur