BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya berfungsi secara maksimal. Suatu organisasi yang baik terdapat fungsi-fungsi manajerial yaitu: planning, organizing, actuating, dan controlling. Masing-masing fungsi saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Suatu organisasi akan mencapai tujuan dengan baik apabila mampu merencanakan program-program secara matang dengan memperhitungkan masa yang akan datang dan melaksanakan rencana yang telah dibuat. Perencanaan dalam suatu organisasi merupakan proses dasar dalam manajemen untuk merumuskan tujuan dan cara mencapainya, sehingga perencanaan memegang peranan yang lebih besar dibanding fungs manajemen lainnya. Semakin besar bentuk organisasi menuntut kemampuan manajemen yang lebih baik, terutama kemampuan teknis, karena semua pekerjaan dalam organisasi tidak dapat dilakukan sendiri.

Setiap organisasi memerlukan pengelolaan yang baik dan benar, sehingga pengelolaan dan manajemen organisasi layak untuk dipelajari. Beberapa manfaat mempelajari dan memperluas pengetahuan tentang beberapa teori, konsep, proses, teknik, dan mekanisme manajemen yaitu dapat mengembangkan keterampilan dan menerapkan konsep manajemen pada situasi tertentu, membantu meningkatkan kesejahteraan hidup serta menghapus keterbelakangan manajerial. Manajemen yang baik dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil. Suatu organisasi yang telah menerapkan manajemen yang sehat dan baik dapat menjadi salah satu contoh atau model pengelolaan.

Generasi Z adalah generasi penerus setelah generasi milenial. Menurut Pew Reseach, definisi dari generasi Z adalah orang yang lahir setelah 1997 yang tumbuh dengan teknologi, internet, dan media sosial. Lahir dan berkembang di era teknologi digital menjadikan generasi Z sebagai pecandu teknologi dan cenderung anti-sosial.

Dalam definisi lain, generasi Z merupakan generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga 2010. Generasi Z datang setelah generasi Y, sehingga sering disebut sebagai generasi peralihan generasi Y dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

Banyak istilah yang menjadi sebutan bagi generasi Z, seperti iGen (iGeneration), gen Net (generasi internet), gen Tech, digital natives, dan plurals. Jika diperhatikan, istilah-istilah tersebut berkaitan erat dengan teknologi. Benar saja, sebab generasi Z tumbuh di era digital, sehingga mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan perangkat digital canggih sejak kecil. Diakui atau tidak, teknologi yang menyertai tumbuh kembang generasi Z ini mempengaruhi kepribadian mereka.

Generasi Z didefinisikan pula sebagai generasi influencer yang merupakan penduduk asli dari era digital sejati saat ini. Sebab dari lahir hingga dewasa, generasi ini telah terpapar internet, jaringan sosial, dan sistem seluler. Perkembangan teknologi ini menghasilkan generasi hiper kognitif yang lebih nyaman mengumpulkan referensi silang dari banyak sumber informasi dan mengintegrasikan pengalaman virtual dengan kehidupan nyata.

 

B.     Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah penelitian ini dapat dirumuskan:

1.      Bagaimana perkembangan manajemen organisasi dari masa ke masa

2.      Bagaimana dampak student need dan student want generasi Z terhadap organisasi

3.      Bagaimana skema organisasi untuk menjawab student need dan student want

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHSAN

A.    Pengertian manajemen

Manajemen merupakan suatu aktifitas yang berhubungan antara aktifitas satu dengan aktifitas lainnya. Aktifitas tersebut tidak hanya dalam hal mengelola orang-orang yang bekerja disuatu perusahaan, melainkan mencakup tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya yang ada. Rangkaian aktifitas ini dinamakan proses manajemen, sedangkan orang yang memimpin dan mengatur proses manajemen disebut manajer.

Peranan manajemen dalam organisasi. Hal itu dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, terdapat juga proses organizing, struktur organisasi baris. Hal itu menjadikan artikel ini sebagai artikel mengenai manjemen dalam organisasi yang wajib orang-orang mengetahuinya.

 

B.     Manajemen Dalam Organisasi

Pentingnya pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi, yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-usaha merekadengan baik.Dengan kata lain, salah satu bagian “tugas pengorganisasian adalah mengharmoniskan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan kesemuanya kesuatu arah tertentu.” Pendapat ini dikemukakan oleh (George K. Terry).

Sebenarnya yang dimaksud dalam tulisan diatas adalah perlu adanya tindakan-tindakan simultan units individu atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat menghasilkan suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah komponen-komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang dapat menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya menggerakkan seluruh aktifitas dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.

 

 

C.     Organisasi

Dikatakan organisasi jika ada aktivitas/kegiatan yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan dengan satu orang maka tidak dinamakan organisasi. Untuk memahami organisasi, perlu dikemukakan pengertian organisasi itu sendiri.

Menurut Maringan (2004) pngertian organisasi dapat dibedakan pada dua macam yaitu:

·         Organisasi sebagai alat dari manajemen artinya organisasi sebagai wadah/tempat manajemen sehingga memberikan bentuk manajemenyang memungkinkan manajmen bergerak atau dapat dikaitkan.

·         Organisasi sebagai fungsi manajemen artinya organisasi dalam arti dinamis (bergerak) yaitu organisasi yang memberikan kemungkinan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu. Dinamis berarti bahwa organisasi itu bergerak mengadakan pembagian pekerjaan. Misalnya pimpinan harus ditempakan di bagian  yang strategis.

Lunenburgh dan Ornstein (2000), memberikan pengertian bahwa organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam buku The function od the executif oleh Cester Ibarnard(1983) mengartikan organisasi dengan I define an organization as a system of cooperaties of to two or more persons, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

1.      Jenis-jenis Organisasi

Perkembangan kajian organisasi diawali dari kajian organisasi sebagai organisasi formal, yaitu organiasasi yang di desain untuk mencapai tujuan berasama. Perkembangan ini terus berlangsung dan berbagai studi ke organisasian terus dilakukan. Perkembangan inilah pada akhirnya memunculkan organisasi informal sebagai implikasi dari adanya organisasi formal.

a.       Organisasi Formal

Organisasi formal adalah organisasi yang dicirikan oleh struktur organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisasi formal dan informal. Sturuktur dalam organisasi formal dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung jawab kepada personil dan untuk membangun hubungan tertentu di antara orang-orang pada berbagai kedudukan. Sekolah dasar merupakan contoh sebuah organisasi formal.

b.      Organisasi Informal

Interaksi antar orang dalam organisasi formal pasti akan menghasilkan sebuah perkembangan hubungan yang tidak saja hubungan struktural, terlebih pada organisasi persekolahan, dimana kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya. Hal ini akan mengikat secara kuat sentimen-sentimen dan komitmen  setiap orang, sehingga muncul empati dan simpati satu sama lain. Walaupun sulit mengidentifikasi keberadaannya secara kasat mata, namun keberadaan organisasi ini dapat dilihat dari tiga karakteristik, yaitu norma perilaku, tekanan untuk menyesuaikan diri, dan kepemimpinan

 

D.    Manejemen dan Organisasi

Manejemen dan organisasi memiliki hubungan yang sangat erat, walaupun keduanya dua konsep yang terpisah. Baik organisasi maupun manajemen tidak dipandang secara eksklusif melainkan diasumsikan merupakan dua konsep yang saling melengkapi. Organisasi merupakan suatu entitas kelompok manusia yang bekerja sama di dalam menara kehidupan sehari-hari supaya berjalandengan baik dengan membutuhkan kegiatan manajemen. Tanpa manajemen, sulit bagi orang-orang yang bekerjasama dalam suatu organisasi bertahan hidup ( survival ), apalagi jika ingin berkembang dan berkompetisi dengan organisasi yang lain. Sementara tanpa ada organisasi, maka ilmu manajemen kehilangan media aflikasinya, tah obahnya semacam “ruh” tanpa “jasad.”

Organisasi didefenisikan secara beragam oleh para ahli. Robbins mendefenisikan organisasi sebagai “kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dan dapat diidentifikasi,  yang bekerja atas sadar yang relatif  terus menerus untuk mencapai suatu tujuan”. Bila ditelaah lebih lanjut, dapat dipahami bahwa robbins menekankan bahwa organisasi merupakan suatu sistem sosial yang perlu dikoordinasikan seorang manajer semua unit dan berisikan sumberdaya yang dalam artian membutuhkan manajemen.

Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam Hermawan mendefenisikan organisasi sebagai “wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri”. Lebih jauh ketiganya menyebutkan bahwa organisasi adalah suatu unit yang terkoordinasi serangkaian sasaran. Sutisna menyabutkan, “oorganisasi merupakan mekanisme-mekanisme yang mempersatukan kegiatan-kegiatanuntuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan”. Dalam pandangan sutisna diatas, terdapat penekanan mekanisme kerja dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu sistem hubungan intraksi antar organisasi yang melakukan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dijelaskan bahwa: an organization is acollection of people working together to achieve a common purpose”. Pendapat ini menekankan bahwa organisasi adalah kumpulan sejumlah orang yang bekerja sama untuk tujuan umum bersama. Saling berkaitan antatara manajemen dan organisasi dapat dipahami lebih lanjut dalam defenisi organisasi yanng disebutkan oleh Robbins. Kata ‘kesatuan sosial’ merujuk pada organisasi, sedangkan yang dikoordinasikan secara sadar  merujuk paada manajemen.

Berdasarkan pengertian manajemen dan organisasi yang telah dipaparkan, dapat ditegaskan keterkaitan manajemen dan organisasi sebagai berikut: Pertama, baik organisasi ataupun manajemen adalah dua konsep terrpisah. Kedua, organisasi dan manajemen dapat berpadu karena masing- masing bidang kajiannya sendiri-sendiri yang melengkapi satu sama lain.Organisasi menjelaskan tentang struktur dan jenis entitas sosia, sedangkan manajemen adalah ilmu dan seni untuk mennggerakkan tiap individu dalam organisasi tesebut sedemikian rupa untuk mencapai tujuan organisasi yang telah digariskan dengan efektif dan efisie. Ketiga, organisasi membutuhkan manajemen guna mengatur dirinnya, manajemen membutuhkan entitas organisasi untuk mengaktualisasikan fungsi-fungsinya.

Norma perilaku dalam organisasi informal tidak tertulis sebagaimana organisasi formal, tetapi menjadi kesepakatan bersama di antara orang-orang dlam organisasi. Tekanan untuk menyesuaikan diri akan muncul apabila seseorang akan bergabung dengan suatu kelompok informal. Menggabungkan diri dengan suatu kelomok tidak sekedar bergabung secara fisik dalam suatu kumpulan, tetapi melibatkan sosio-emosional individu-individu dalam organisasi informal tersebut. Karena itu organisasi informal sering muncul  dalam bentuk kelompok-kelompok yang tidak terlalu besar, karena syarat keberterimaan sebagai bagian dari organisasi informal ini tidak saja keanggotaan dalam organisasi formalnya, tetapi lebih spesifik pada kesamaan antar individu, apakah kesamaan  antar individu, apakah kesamaan asal daerah, agama, nilai yang dianut, hobi, dan sebagainya.

Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu komponen yang kuat mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi, bahkan memungkinkan melebihi pengaruh pemimpinorganisasi formal. Pemimpin informal muncul dari kelompok dan membimbing serta mengarahkan melalui persuasi dan pengaruh. Kepemimpinan dalam organisasi informal sangat kuat mempengaruhi perilaku orang-orang karena inilah kepemimpinan yang sesungguhnya, dimana seseorang dipatuhi bukan karena memiliki jabtan, tetapi ada kelebihan secara alamiah dan mampu mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.

E.     Pengertin generasi z

Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Y, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Y.

 

Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.

Bahkan gadget sudah menjadi pegangannya dari sejak kecil. Maka secara otomatis pengenalan teknologi dan dunia maya ini begitu berpengaruh pada perkembangan kehidupan dan kepribadian mereka.

 

F.      Perkembangan manajemen organisasi dari masa ke masa

Pada perkembangan peradaban rnanusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :

1.      Ilmu yang mempelajari setia/seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam beserta isinya dan secara universal mempunyai sifat yang pasti dan sarna serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu, disebut ilmu eksakta, contoh : fisika, kimia dan biologi.

2.      IImu yang mempelajari seluruh gejala rnanusia dan eksistensinya dalam hubungannya pada setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dinamakan ilmu sosial/non eksakta, misalnya : ekonomi, politik, psikologi, sosiologi, hukum, administrasi dan lain-lain.

3.      IImu humaniora, kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni, misalnya : seni tari, seni lukis, seni sastra, dan seni suara.

IImu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.

Selanjutnya ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi. Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu :

1.      Tekanan pemilik perusahaan

2.      Kemajuan teknologi

3.      Saingan baru

4.      Tuntutan masyarakat

5.      Kebijaksanaan pemerintah

6.      Pengaruh dunia Internasional

“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

G.    dampak student need dan student want generasi Z terhadap organisasi

a.       dampak student  generasi Z terhadap organisasi

1.      Melatih tanggung jawab

Saat mengikuti organisasi, kita pasti akan dilatih untuk memimpin atau menyelesaikan sesuatu yang menjadi agenda dari organisasi. Nah, saat diberikan tugas seperti itu, cobalah untuk enggak menghindar.

Justru, dengan belajar menerima tugas dan tanggung jawab dari organisasi, kita bisa terus melatih kemampuan untuk berkoordinasi, mempimpin, serta memperkaya rasa tanggung jawab terhadap sesama.

2.      Belajar menyelesaikan masalah

Meski masalah akan selalu ditemukan saat kita ikut sebuah kegiatan organisasi, jangan melihat itu sebagai beban berat yang tidak bisa diselesaikan. Selalu percaya bahwa di setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Dengan banyaknya orang yang terlibat dalam sebuah organisasi, kita tentu bisa belajar bertukar pikiran dengan yang lainnya saat menghadapi suatu masalah. Selain bisa mengetahui cara pandang orang, di situ juga kita bisa belajar lebih tentang tata cara penyelesaian masalah.

3.      Memperbanyak relasi

Sudah bukan rahasia lagi bahwa lewat organisasi, kita bakal bisa menambah relasi. Dengan cara kerja organisasi yang enggak selalu bisa berjalan sendiri, akan selalu ada kesempatan untuk berhubungan dan menjalin kolaborasi dengan pihak lain.

Setelah mendapatkan kenalan baru, coba untuk terus jaga baik hubungannya, ya! Enggak ada yang tau kalau di waktu yang akan datang, orang itu bakal jadi rekan bisnis kita.

4.      Melatih kemampuan komunikasi

Dengan banyaknya koordinasi yang harus dilakukan, organisasi adalah tempat kita untuk melatih kemampuan komunikasi.

5.      Membuka wawasan dan pengalaman

b.      dampak buruk student need terhadap organisasi

Organisasi   memang   memiliki   banyak dampak positif bagi siswa. Namun semua hal di dunia ini pasti memiliki sisi positif dan negatif. Layaknya mata uang yang memiliki dua sisi, serta adanya siang juga malam. Maka organisasi ini juga memiliki   dampak   kurang   baik   apabila   tidak dikelola dengan baik.

Meskipun   pergaulan   siswa   semakin luas,   tak   jarang   kesibukan   siswa   membuat siswa kurang bergaul dengan teman-teman di luar   organisasi   nya.   Teman   lama   misalnya. Sebagian teman  akan  berpendapat  bahwa seorang siswa yang sudah ikut organisasi akan sangat disibukkan   dengan   kegiatan-kegiatan organisasinya.   Sehingga   tidak   ada   waktu   untuk sekedar   berkumpul   dan   bercengkrama   dengan kawan.

Label   “orang   sibuk”   akan   senantiasa menempel   pada   siswa   apabila   mereka   tidak dapat   memanajemen   waktunya   bersama   teman-teman   lain   dengan   baik.   Hal   itu   juga   akan mempengaruhi  minatnya  teman-teman  lain  untuk ikut berpartisipasi dalam organisasi.

Waktu luang untuk jalan-jalan atau sekedar bertemu   saja   dapat   dikatakan   kurang.   Terutama pada   saat   siswa   yang   sibuk   berorganisasi tersebut sedang mengerjakan sebuah tugas.

Hubungan antara orangtua dan anak adalah yang terpenting diantara lainnya. Dimana orangtua adalah  pembentuk karakter  utama  serta supporter terbesar bagi anaknya. Orang  tua   juga   merupakan faktor utama yang menunjang siswa, sehingga siswa   dapat   menikmati   dunia   sekolah layaknya yang mereka rasakan saat ini.

Kurangnya komunikasi dari anak dan orang tua  menyebabkan   kesalah  pahaman   antara  orang tua  dan anak. Salah  satu pemicunya adalah terlalu sibuk dengan organisasinya. dapat  menyebabkan  retaknya  sebuah hubungan.

Menyibukkan diri  di  organisasi   juga  dapat mendatangkan   penyakit   bagi   diri   siswa. Apabila   siswa   sudah   terlanjur   sibuk,   maka kepekaan   untuk   mengurusi   dirinya   sendiri berkurang.   Terkadang  mereka  lupa  waktu  hingga tidak   sempat   makan   dan   beristirahat.   Akhirnya mereka  jatuh   sakit  dan   tidak  dapat   menjalankan amanah dengan baik. Hal ini juga akan menambah kekhawatiran orangtua kepada anaknya.

Hal   yang   tidak   dapat   dipungkiri   apabila siswa   terlalu   sibuk   berorganisasi   namun kurang   dapat   memanajemen   waktu   dengan   baik adalah, turunnya nilai siswa tersebut. Selain   menjadi   tekanan   psikis   bagi   siswa sendiri,   turunnya   nilai   juga   membuat   orang   tua kecewa.

H.    Organisasi untuk menjawab student need dan student want

GENERASI  Z adalah generasi yang lahir di zaman teknologi dan informasi. Pada umumnya anak-anak Gen Z ini dilahirkan pada tahun 1995 ke atas. “Generasi Z adalah generasi yang berlimpah secara informasi dan harusnya lebih berwawasan dan memiliki kelimpahan data karena mencarinya mudah. Jika generasi sebelumnya cocok dididik dengan pola otoriter, generasi Z ini justru sebaliknya. Mereka dibesarkan dengan pola-pola demokratis oleh orang tua atau lingkungan mereka. Sehingga, generasi ini cenderung  lebih suka kalau tugas atau kebijakan yang diterapkan, rasional

Sudah bukan zamannya lagi seorang guru ‘menyuapi’ seluruh materi yang ada di buku, tanpa siswa perlu tahu apa manfaatnya untuk mereka Sebagai generasi multimedia, mereka lebih suka diberikan kesempatan kolaborasi, berbicara, bertindak, dan terlibat. Peran multimedia, dan kemampuan mencari serta merangkum informasi sendiri memungkinkan generasi ini untuk mengkritisi pengajar.

Karena terbiasa kemudahan teknologi ini juga yang menyebabkan Gen Z cenderung tidak fokus, ingin mencapai sesuatu dengan cepat dan mudah bosan. Hal ini juga menjadi tantangan bagi pengajar. Masa-masa yang produktif bisa menjadi solusi bagi anak-anak jenis ini sistem pendidikan harus melibatkan siswa dalam sebuah tugas atau proyek sekolah secara langsung bisa jadi cara untuk melatih ketelatenan kaum muda. 

Berbagai proses yang mereka jalani menjadikan generasi ini juga sadar kalau tidak ada sesuatu yang instan dan tidak semuanya harus bergantung pada teknologi

Penggunaan internet juga tak boleh diabaikan dalam pengajaran terhadap siswa generasi Z dan Alfa.

Organisasi harus boleh menyediakan media belajar agar siswa menentukan cara menyelesaikannya menggunakan teknologi. Dorong mereka untuk menciptakan pembelajarannya melalui YouTube, podcast, blog, atau bahkan video game, tergantung dengan media manakah yang paling diminati oleh siswa itu sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahsan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen organisasi di antaranya kebutuhan pelajar dan keinginan pelajar generasi  z generasi yang lahir di zaman teknologi dan informasi jadi sangat berdampak kepada kebutuhan pelajar yang masih lama. sedang generasi z organisasi untuk menjawab student need dan student want Dorong mereka untuk menciptakan pembelajarannya melalui YouTube, podcast, blog, atau bahkan video game, tergantung dengan media manakah yang paling diminati oleh siswa itu sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

daftar pustaka

[1] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2015, h. 4.

[2] Syafaruddin, Manajemen organisasi Pendidikan, Medan:Perdana Publishing, 2015, h. 32.

[3] Syafaruddin, Manajemen organisasi Pendidikan, Medan:Perdana Publishing, 2015, h. 33.

[4] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2015, h. 10.

[5] Mesiono, Manajemen dan Organisasi, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2015, h. 1.

[6] Syafaruddin, Manajemen Kepengawasan Pendidikan, Bandung: Perdana Mulya Sarana, 2014, h.

[7] Organisasi Bagi Kehidupan Sosial Hasna Putri Permana Airlangga University June 2016

 "Who is Generation Z?". Innovation: Education (dalam bahasa Inggris). 2015-10-27. Diakses tanggal 2017-10-14.

a b c "Perang, dari Generasi ke Generasi". rmol.co. Diakses tanggal 2017-10-15.