BAB
I
Pendahuluan
A. Latar
belakang
Pasca reformasi yang ditandai dengan terbukanya kran
demokratisasi telah menjadi lahan subur tumbuhnya kelompok Islam radikal.
Fenomena radikalisme di kalangan umat Islam seringkali disandarkan dengan paham
keagamaan, sekalipun pencetus radikalisme bisa lahir dari berbagai sumbu,
seperti ekonomi, politik, sosial dan sebagainya.
Aliran Islam radikal telah menjustifikasi diri seperti
para hakim dan aparat pemerintahan yang ada, yang tidak menggunakan hokum
syari’at adalah halal dibunuh. Sikap demikianlah yang tentunya dapat membawa
mereka ke dalam faham keberagamaan yang cenderung kaku dan kolot
Sayangnya, ajaran yang benar ini hanya berdasar atas
pemahamannya mereka sendiri. Baginya ajaran sebagaimana dipahaminya sendirilah
yang dianggap murni dan merupakan representasi dari ajaran Islam yang benar dan
sah. Jika hal seperti ini terus berlanjut, maka perpecahan intern umat beragama
tentunya akan terbuka lebar.
Asal kata Murji'ah adalah dari kata irja' yang artinya menagguhkan,
mengakhirkan, dan memberi pengharapan. Kaum murji'ah ini lahir pada permulaan
abad ke-1 hijriah. Kaum murji'ah ini memiliki ciri khas yaitu dimasukkannya
iqrar sebagai bagian yang sangat penting dari iman, di samping tashdiq
(ma'rifah). Kaum Murji'ah pada awalnya,
muncul karna persoalan politik, yaitu persoalan Khalifah yang dimana membawa
perpecahan dan kekacauan dikalangan umat islam. Nah pada saat itu situasi yang
sangat mencekam karna masalah tahkim yang melibatkan Ali bin Abu Thalib,
Mu'awiyah bin Abu Sufyan, Amru bin Ash dan Abu Musa Al-Asy'ari.
B. Rumusan
masalah
Adapun
Rumusan Masalah Makalah di bawah ini adalah :
1. Pengertia
aliran Murjiah
2. sejarah
Murjiah
3. tokoh
tokoh murjinah
4. Deradikalisasi
aliran Murjiah
5. Ajaran
pokok aliran murji'ah dan dasar keselamatan.
BAB II
Pembahsan
A. Pengertian
Kata
murji'ah berasal dari bahasa arab arja'ah yang artinya kembali.Sekte ini
disebut Murji'ah karena memiliki pegangan persoalan atau konflik politik antara
Ali bin Abi Tholib dan Muawiyah bin Abi Sofyan serta kaum khawarij.Oleh karena
itu,mereka tidak ingin menyampaikan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa
yang kafir diantara 3 kelompok tersebut.
B. SEJARAH
MURJI'AM
Munculnya
murji'ah dilatarbelakangi oleh persoalan politik,yaitu tentang ke
kholifahan.Umat islam terbagi dalam 2 kelompok yaitu: Kelompok Ali bin Abi
Tholib dan Muawiyah bin Abi Sofyan .aliran ini muncul di Damaskus pada akhir
abad hijriah.kalimat ini disebut murji'ah yaitu menund a atau
mengembalikan.murji'ah sendiri yakni kelompok atu aliran yang tetap berada
dalam barisan ali bin Abi Thalib.berkembangnya murji'ah ini,antara lain gagasan
irja' atau arja'a yang dikembangkan oleh sebagian sahabat sebagai penjamin
persatuan dan kesatuan umat islam .gagasan irja' merupakan doktrin
murji'ah,yang muncul pertama kali sebagai gerakan politik diperlihatkan oleh
cucu Ali bin Abi Thalib,yaitu al-hasan bin Muhammad al-hanafiyah.
Sekte
murji'ah muncul sebagai reaksi atas sikap yang tidak mau terlibat dalam
upaya"kafir mengafirkan"terhadap orang yang melakukan dosa
besar,sebagaimna yang dilakukan kaum khawarij.sekte ini menangguhkan
penilaiannya terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim di
hadapan tuhan karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman
seseorang.begitupun orang mukmin yang melakukan dosa besar,tapi menurut mereka
masih di sebut mukmin.sekte ini beranggapan bahwa berbuat atau melakukan dosa,
tidak bermasalah apabila disertai dengan iman,seperti halnya melaksanakan solat
tidak berguna apabila disertai dengan kekafiran.
Berkembangnya
aliran ini kaum murji'ah berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar
tidak dapat dikatakan kafir selama ia mengakui Allah Swt.sebagai tuhannya dan
Nabi Muhammad saw. sebagai rasulnya.
C. Tokoh-tokoh
Murji'ah
0rang
yang pertama kali memperkenalkan sekte Murji'ah adalah Gailan ad-Dimasyqi. Dia
adalah penduduk yang berasal dari kota Damaskus .Ayahnya pernah bekerja pada
Khalifah Usman bin Affan.Dia datang ke Damaskus pada masa pemerintahan Khalifah
Hasyim bin Abdul Malik (105-125 H).
D. Deradikalisasi
aliran Murjiah
Ajaran
pokok Murji'ah pada dasarnya bersumber dari gagasan atau dokrin irja'atau
arja'a yang diaplikasikn dalm banyak persoalan,baik persoalan politik maupun
teologi. Abul A'la al-Maududi menyebutkan dua dokrin pokok ajaran
Murji'ah,yaitu:
1) Imam
adalah percaya kepada allah dan rasul-Nya saja,sedangkan perbuatan tidak
merupakan suatu keharusan bagi adanya iman;
2) Dasar
keselamatan adalah iman semata.
Istilah"memberi
harapan" dan mengandung arti bahwa orang mukmin yang melakukan
maksiat,imannya masih tetap sempurna.Berdasrkan hal ini,maka inti dari paham
murji'ah adalah iman bagi mereka berarti mengenal Allah dan
rasulnya.barangsiapa yang mengenal bahwa"tidak ada tuhan selain Allah dan
Nabi Muhammad rasulnya",ia tetap mukmin meskipun melakukan dosa besar.
Amal perbuatan bukan
merupakan bagian dari iman sebab keberadaan iman hanya di dalam hati.meskipun
orang melakukan dosa besar,tidak akan terhapus imannya .semua terserah Allah
untuk menentukan hukum-hukumnya.
E. Ajaran
pokok aliran murji'ah
1) Iman
Adalah cukup dengan
melakukan mengakui dan percaya kepada Allah dan Rasulnya.Adapun amal atau
perbuatan tidak merupakan suatu keharusan bagi adanya iman.Seseorang tetap di
anggap mukmin walaupun meninggal perbuatan yang di fardukan dan melakukan dosa
besar.
Kebanyakan aliran
murji'ah berpendapat bahwa iman adalah hanya membenarkan dengan hati,atau
dengan kata lain iman ialah pandangan kepada Allah swt.Dengan hati,bukan
pengertian lahirnya.Apabila seseorang beriman dengan hatinya,maka dia adalah
Mukmin dan Muslim, sekalipun lahirnya menyerupai yahudi atau nasrani dan
lisannya tidak mengucapkan dua kalimat syahadati.itu trmasuk bukan bagian
daripada iman.
F. dasar
keselamatan
Layaknya iman
semata-mata,selama masih ada iman dihati,setiap maksiat tidak dapat mendatangkan
madarat atau gangguan atas seseorang.
Untuk mendatangkan pengampunan,Manusia hanya cukup menjauhkan dari syirik dan
mati dalam keadaan akidah tauhid.
Murji'ah memandang bahwa perbuatan atau amal tidaklah sepenting
iman,yang meningkat pada pengertian bahwa,hanyalah imanlah yang penting dan
yang dan yang menentukan mukmin atau tidak mukminnya seseorang,iman letaknya
dalam hati seseorang dan tidak diketahui manusia lainnya,begitupun
perbuatan-perbuatan manusia tidak menggambarkan apa yang ada dalam hatinya.Oleh
karena itu ucapan dan perbuatan tidak mesti mengandung arti bahwa ia tidak
memiliki iman yang terpenting ialah iman dalam hati. Dengan demikian ucapan dan
perbuatan tidak merusak iman seseorang. Walaupun perbuatan yang di lakukannya
melanggar dari syariat islam,tetapi kalau hatinya masih beriman,aliran tersebut
mengatakan orang itu mukmin.
Adapun mengenai orang
yang lalai dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya,atau dia melakukan
dosa-dosa besar, maka sebagiam dari tokoh-tokoh murji'ah berpendapat: tiadalah
mungkin menentukan hukum bagi orang itu di dunia.Hal itu harus di serahkan
kepada Tuhan untuk menentukannya di akhirat kiamat.Dri sini timbulnya istilah
"murji'ah",yaitu berasal dari kata "irja'" yang berarti
menangguhkan.
1. Mengetahui
dalam hati atas wujudnya Tuhan dan sudah percaya dalam hati kepada rasulnya
maka otomatis menjadi mukmin,walaupun mengucapkan dengan lidah hal-hal yang
mengkafirkan,seperti menghina nabi,menghina Al-qur'an dan lain sebagainya.
2. Golongan
murji'ah mengatakan,bahwa orang mukmin yang percaya dalam hati adanya tuhan dan
percaya pada rasul-rasul maka ia adalah seorang mukmin.walaupun mengerjakan
segala dosa besar ataupun dosa kecil.melaksanakan Dosa bagi kaum murji'ah tidak
bermasalah kalau sudah ada iman dalam hati,
3. Orang
yang telah beriman dalam hatinya, tetapi ia kelihatan menyembah berhala atau
membuat dosa-dosa besar yang lain,bagi murji'ah orang ini masih mukmin.
4. I'tiqad
menangguhkan dari kaum murji'ah, yaitu menangguhkan orang yang bersalah sampai
hari kiamat,hal ini ditentangkan oleh kaum ahlussunnah wal jamaah karena setiap
orang yang salah harus di hukum di dunia ini.
5. kalau
faham tentang murji'ah ini maka ayat-ayat hukum seperti menghukum pencuri
dengan memotong tangan,menghukum rajam orang yang berzina, menghukum bayar
kafarat dan lain-lain yang banyak di sebutkan di dalam Qur'an tidak ada gunanya
lagi karena sekalian kesalahan akan ditangguhkan sampai kemuka tuhan saja
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Bedasarkan
uraian di atas, dapat kami simpulkan beberapa kesimpulan antara lain :
1. Aliran
Murji’ah adalah salah satu Aliran yang yang menentang Aliran Khawarij tentang
status kafir bagi pelaku dosa besar.
2. Penyebab
kemunculan Aliran Murji’ah adalah persoalan politik
3. Terdapat
banyak pendapat dan teori tentang pengklasifikasian sekte – sekte aliran
Murji’ah.
4. Dalam
doktrin – doktrinnya Murji`ah memiliki empat ajaran pokok :
a. Menunda
hukuman atas Ali, Muawiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al Asy`ary yang terlibat
tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.
b. Menyerahkan
keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.
c. Meletakkan
(pentingnya) iman dari pada amal.
d. Memberikan
pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan
rahmat dari Allah
5. Tokoh-tokoh
yang berpengaruh yaitu: Ghailan, Abi Syamar, Muhammad bin Syahid al Basri,
Jaham bin Safwan, Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Sa’id bin Zubair
(seorang wara’ dan zuhud termasuk tabi’in), Abu Hanifah (Imam Mazhab), Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan Dan lain-lain
dari ahli Hadis
Referensi
Nasution
Harun, Teologi Islam Aliran – Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, UI Press,
Jakarta, cet 5, 1986
Rozak
Abdul dan Anwar Rosihon, Ilmu Kalam, CV Pustaka Setia,
Bandung, 2006, Cet II,
Ali
Atabik dan Muhdlor Ahmad Zuhdi, Kamus Al Ashri, Multi Karya Grafika, Krapyak,
1998,
Muhammad
Abi Al fath, Milal Wa Al Nihal, Dar Al Fikr, Beirut, 2005,
Faizatin
(27 September 2018)
Sejarah
Munculnya Aliran Murji'ah
0 Comments